Sabtu, 26 Maret 2011

MACAM-MACAM ETIKA

                  Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik danburuknya prilaku manusia :1. ETIKA DESKRIPTIF, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis danrasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalamhidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan faktasebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang maudiambil. 
2. ETIKA NORMATIF, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan 
pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagaisesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberinorma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan
Etika secara umum dapat dibagi menjadi
:a. ETIKA UMUM, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusiabertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teorietika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalambertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan.Etika umum dapat di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahasmengenai pengertian umum dan teori-teori
.b. ETIKA KHUSUS, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalambidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana sayamengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatankhusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip mora

ETIKA, NORMA-NORMA, KAIDAH, DAN ETIKET PENGERTIAN ETIKA

Etika (etimologi) berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Ethos” yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom).
Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan Moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan “MORES” (dalam bentuk jamak), yang berarti adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan) dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.

Istilah lain yang identik dengan Etika adalah sbb :
§              Susila (Sanskerta), lebih menunjukkan dasar-dasar,    
        prinsip, aturan  hidup (Sila) yang lebih baik (Su).
§        Akhlak (Arab), berarti Moral, dan Etika berarti ilmu
     akhlak.



ETIKA DAN MORAL
Etimologis etika berasal dari kata Yunani: ”ta etha”, yakni bentuk jamak dari ethos, berarti adat kebiasaan. Dari kata ini terbentuk istilah etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Kata ”moral” berasal dari bahasa latin ” ”Mos” (jamak :mores), yang berarti kebiasaan, adat. Jadi, etimologis, kata ”etika” sama dengan kata ”moral”,yang keduanya berarti adat kebiasaan.

Menurut Filsuf Aristoteles dalam bukunya “Etika Nikomacheia” menjelaskan pembahasan Etika sebagai berikut :
1.        Terminius Technicus, dalam hal ini etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia.
2.     Manner & Custom, membahas Etika yang berkaitan dengan tata cara & kebiasaan (adat) yang melekat dalam kodrat manusia (Inherent in Human Nature) yang terikat dengan pengertian “baik & buruk” suatu tingkah laku atau perbuatan manusia.




PENDAPAT PARA PAKAR/ILMUWAN TENTANG ETIKA
1.        “I.R. Poedjawijatna” dalam bukunya Etika, mengemukakan bahwa Etka merupakan cabang dari filsafat. Etika mencari kebenaran & sebagai filsafat ia mencari keterangan benar yang sedalam-dalamnya. Tugas Etika adalah mencari ukuran baik-buruknya tingkah laku manusia.
2.     “Ki Hajar Dewantara” (1962), Etika adalah ilmu yang mempelajari segala soal kebaikan & keburukan di dalam hidup manusia semuanya, teristimewa yang mengenai gerak-gerik pikiran & rasa yang dapat merupakan pertimbangan & perasaan, sampai mengenai tujuan yang dapat merupakan perbuatan.
3.     “Austin Fogothey”, dalam bukunya “Rights & Reason Ethic (1953)”, Etika berhubungan dengan seluruh ilmu pengetahuan tentang manusia & masyarakat sebagai antropologi, psikologi, sosiologi, ekonomi, ilmu politik & hukum.
4.      Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988),etika memiliki tiga arti :
a.      Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak);
b.      Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; pengertian ini tertuang dalam kajian kode etik profesi, misalnya: Kode Etik Jurnalistik, Kode Etik Humas, atau Kode Etik Periklanan
c.      Nilai mengenai tindakan yang benar dan salah yang dianut suatu golongan masyarakat.

Pengertian & definisi Etika dari para filsuf atau ahli tersebut diatas berbeda-beda pokok perhatiannya, antara lain :

1.        Merupakan prinsip-prinsip moral yang termasuk ilmu tentang kebaikan dan sifat dari hak (The principles of morality, including the science of good and the nature of the right).
2.     Pedoman perilaku yang diakui berkaitan dengan memperhatikan bagian utama dari kegiatan manusia (The rules of conduct, recognize in respect to a particular class of human actions).
3.     Ilmu watak manusia yang ideal & prinsip-prinsip moral sebagai individual (The science of human character in its ideal state, and moral priciples as of an individual).
4.      Merupakan ilmu mengenai suatu kewajiban (The science of duty).

Berkaitan dengan definisi atau pendapat para tokoh tersebut di atas tentang etika, dapat ditarik suatu kesimpulan secara umum bahwa “hubungan dengan perbuatan seseorang yang dapat menimbulkan “penilaian” dari pihak lainnya akan baik-buruknya perbuatan yang bersangkutan disebut ETIKA”

Jumat, 04 Maret 2011

PROSES PEMBENTUKAN KARAKTER

Pernahkah anda bertanya kepada diri sendiri, “Siapakah saya ? Apa karakter saya ? Kepribadianku ? Apa kelebihan dan kekurangan saya ? Mengapa saya bisa seperti ini ? Mengapa saya berbeda ? Dan Bagaimana saya menjadi seperti sekarang ini ?”
Kerinduan untuk mengenal bagian terdalam diri anda itu wajar dan alamiah sebagai seorang manusia. Sebab hanya manusialah yang mempunyai kesadaran diri untuk bisa berpikir seperti ini. Nah, pertanyaannya adalah bagaimana proses pembentukan karakter saya ? Bisakah saya mengambil bagian dalam tahapan – tahapan perekembangan karakter saya ? Atau, jika anda telah menjadi seorang ayah atau ibu, bisakah kami berperan dalam proses pendidikan karakater anak – anak kami ? Dan bagaimana caranya ? Apa yang harus kami pelajari dan kami ketahui ? Marilah kita simak sama – sama jawaban dari semua pertanyaan tadi...
TEORI PEMBENTUKAN KARAKTER
Ada banyak teori tentang pembentukan karakter yang bisa anda baca. Salah satunya adalah teori kode warna manusia yang dicetuskan oleh Taylor Hartman, Phd. Saya suka dengan teori kepribadiannya karena membagi manusia berdasarkan motif dasarnya. Jika anda tertarik untuk menggali lebih dalam teori ini silahkan anda baca dulu resensi buku The Color Code yang sudah saya tulis beberapa tahun yang lalu.
Nah, dari berjuta – juta buku psikologi yang membahas mengenai pembentukan karakter manusia itu, Stephen Covey melalui bukunya 7 Kebiasaan Manusia Yang Sangat Efektif, menyimpulkan bahwa sebenarnya ada tiga teori utama yang mendasarinya, yaitu :
1. Determinisme Genetis, pada dasarnya mengatakan kakek-nenek andalah yang bebuat begitu kepada anda. Itulah sebabnya anda memiliki tabiat seperti ini. Kakek-nenek anda mudah marah dan itu ada pada DNA anda. Sifat ini diteruskan dari generasi ke generasi berikutnya dan anda mewarisinya. Lagipula, anda orang Irlandia, dan itu sifat orang Irlandia.
2. Determinisme Psikis, pada dasarnya orangtua andalah yang berbuat begitu kepada anda. Pegasuhan anda, pengalaman masa anak-anak anda pada dasarnya membentuk kecenderungan pribadi dan susunan karakter anda. Itulah sebabnya anda takut berdiri di depan banyak orang. Begitulah cara orang tua anda membesarkan anda. Anda merasa sangat bersalah jika anda membuat kesalahan karena anda “ingat jauh di dalam hati tentang penulsan naskah emosional anda ketika anda sangat rentan, lembek dan berbantung. Anda “ingat” hukuman emosional, penolakan, pembandingan dengan orang lain ketika anda tidak berprestasi seperti yang diharapkan.
3. Determinisme Lingkungan, pada dasarnya mengatakan bos anda berbuat begitu kepada anda – atau pasangan anda, atau anak remaja yang berandal itu, atau situasi ekonomi anda, atau kebijakan nasional. Sesorang atau sesuatu di lingkungan anda betanggungjawab atas situasi anda.
Menurut teori perkembangan karakter Determinisme Genetis, jawaban atas pertanyaan, “Mengapa karakter saya seperti ini ?” adalah karena anda memang dilahirkan dengan gen seperti itu. Karakter keras kepala anda itu karena anda adalah orang Batak, bukankah semua orang batak memang keras kepala ? Sebagai seorang Madura, anda memiliki DNA ngeyel dan gak mau mengalah ! He…he…he… Atau siapa sih yang gak tahu kalo kebanyakan orang cina itu pedagang yang ulet ?
Jika teori Determinisme Psikis yang menjadi jawaban atas kelebihan dan kekurangan kepribadian anda, maka salahkan orang tua anda yang kurang pandai mendidik ketika anda masih kecil. Demikian pula jika dalil Determinisme Lingkungan yang menjadi jawaban atas hidup anda yang serba kekurangan dan jauh dari cukup. Silahkan anda menyalahkan kelahiran anda di negeri Indonesia ini, atau salahkan bos anda yang terlalu pelit dan tidak bisa menghargai karyawannya.
Sampai saat ini pengetahuan yang sama – sama kita miliki adalah bahwa karakter kita dibentuk sedemikian rupa sehingga kita tidak memiliki kuasa ataupun kemampuan untuk turut campur dalam proses perkembangannya. Namun benarkah demikian ? Tidak adakah sesuatu yang dapat kita lakukan pak Wapan ? Please deh….